Untag Surabaya Tuan Rumah Seleksi Duta Anti Narkoba Jatim

Rabu, 02 November 2022 - 14:31:39 WIB
Dibaca: 270 kali

Untag Surabaya Tuan Rumah Seleksi Duta Anti Narkoba Jatim

Sebanyak 16 Finalis Duta Anti Narkoba Jawa Timur 2022 menjalani pembekalan di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya pada Sabtu-Minggu, (22-23/10). Para finalis menerima beragam materi hingga pembekalan public speaking, beauty class, catwalk hingga koreografi. Kegiatan yang digelar oleh Dewan Perwakilan Daerah Gerakan Nasional Anti Narkotika (DPD Granat) Provinsi Jawa Timur ini senada dengan Untag Surabaya komitmen untuk mencegah penyebaran narkoba di kalangan mahasiswa.

Ketua Granat Jawa Timur - Dra. KMAT. Arie Soeripan, M.M. bangga atas komitmen para finalis untuk turut serta memerangi narkoba. “Generasi muda punya peranan yang sangat penting karena merupakan ujung tombak dalam berperang melawan narkoba,” ungkapnya. Dia menjelaskan bahwa kehadiran Duta Anti Narkoba bertujuan menjawab tuntutan untuk mengedukasi masyarakat. “Kami mencari para duta yang smart dan well-educated untuk memberikan edukasi. Seorang Duta Anti Narkoba tidak pernah terkontaminasi penyalahgunaan narkoba,” jelas Arie.

Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya - AAI Prihandari Satvikadewi, M.Med.Kom. yang didapuk menjadi salah satu pemateri  dan menyoroti pentingnya public speaking bagi Duta Anti Narkoba. “Public speaking itu esensinya bukan bicara tapi mendengar. Tanpa mendengar maka ucapan tidak akan menancap pada audiens,” katanya. Kekuatan kata, imbuh Vika, merupakan elemen penting. “Yang terpenting adalah kata yang dimainkan. Setiap kata membentuk impresi pada diri kita. Kalimat disesuaikan dengan siapa yang diajak bicara,” tambahnya.

Sub Koordinator Pemberdayaan Masyarakat BNN Jawa Timur Drs. Tri Arief Praharanto, S.Kom., M.M. yang juga menjadi pemateri dalam pembekalan menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia rentan terhadap narkoba. “Setiap elemen di Indonesia tersentuh narkoba. Di antara empat orang pecandu narkoba, dua di antaranya adalah pengedar. Narkoba berbahaya, merusak manusia dan setelahnya tidak akan kembali,” sebutnya. Menurutnya, semua orang punya peranan dalam pencegahan narkoba. “BNN mengedukasi dan menggandeng masyarakat untuk pencegahan. Tentu berperan melakukan rehabilitasi pada pecandu narkoba,” imbuhnya.

Adapun Kanit 4 Subdit II Ditresnarkoba Polda Jatim - Kompol Rony Purwahyudi, S.H. menuturkan bahwa narkoba banyak membawa dampak negatif. “Narkoba merusak masyarakat dan bangsa, merusak fisik dan bahkan karakter. Berbahaya bagi semua kehidupan berbangsa dan negara,” tuturnya. Dia menegaskan bahwa pengedaran narkoba masuk dalam kejahatan luar biasa. “Extraordinary crime ini bisa berubah menjadi transnational crime ketika melibatkan lebih dari satu negara. Tugas Polri adalah menutup pintu masuk narkoba, preventif dengan edukasi. Kalau pemerintah dan masyarakat bersatu, narkoba bisa teratasi,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Instalasi NAPZA Rumah Sakit Jiwa Menur - dr. Lila Nurmayanti, Sp. KJ. menyebutkan bahwa generasi milenial menjadi sasaran empuk bagi pengedaran dan penyalahgunaan narkoba. “Generasi milenial itu segmen pasar yang luas dan terbuka. Loyal, kekinian dan mudah terpengaruh. Jadi harus berhati-hati,” sebutnya. Lila berharap, Duta Anti Narkoba dapat memainkan peran dengan baik. “Harus membantu tanpa menjudge agar bisa membawa perubahan positif. Kita bisa membawa ke psikiater atau psikolog untuk konsultasi,” tutupnya. (um/rz)


Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya