Bahas Literasi Media, Prodi Ilmu Komunikasi Gelar Webinar Bilateral

Rabu, 02 November 2022 - 14:30:34 WIB
Dibaca: 138 kali

Bahas Literasi Media, Prodi Ilmu Komunikasi Gelar Webinar Bilateral

Senada dengan upaya Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya untuk menjalin kemitraan global, Prodi Ilmu Komunikasi menggandeng Xavier University - Ateneo de Cagayan, Filipina. Kali ini menggelar Webinar Media Litera - Talk bertema ‘A Global Dialogue in Celebration of XU Development Communication in Partnership with the Communication Studies Untag Surabaya in line with the MIL Week 2022’. Kegiatan virtual pada Kamis, (27/10) ini diikuti tak kurang dari 150 mahasiswa.

Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya - Dr. Merry Fridha Tri Palupi, M.Si. menyebutkan bahwa di era modern saat ini masyarakat beralih menjadi pengguna internet. “Saat ini rerata sembilan jam yang terpakai untuk menggunakan media sosial. Kebanyakan pada usia rentang 18-24 dan 25-34 tahun,” sebutnya. Merry menegaskan bahwa penggunaan internet harus dengan literasi yang baik. “Indonesia menduduki posisi atas untuk kasus cybercrime dan pada 2020 dicap sebagai netizen yang kurang baik oleh Microsoft. Maka dari itu pentingnya mengedukasi orang tua, anak dan pemuda akan literasi digital,” tegasnya.

Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya - Amanda Felicia Firdausi yang juga didapuk sebagai pembicara setuju akan pentingnya literasi media. “Apalagi jika merefleksikan pada televisi di Indonesia, banyak kualitas tayangan rendah dan nilai inovasi sudah mulai berkurang. Misalnya menayangkan kekerasan dan kesenjangan sosial, hingga tayangan dance tidak jelas,” ungkapnya. Dia pun berharap Gen Z dapat berperan sesuai keahliannya. “Gen Z di Indonesia aktif di media sosial. Generasi yang berperan penting pada perkembangan media sosial,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Dosen Xavier University - Rachelle Ann T. Barraquias menyoroti maraknya disinformasi di tengah masyarakat. “Kepercayaan (pada data) saat ini tereduksi oleh misinformasi di media sosial. Padahal, kepercayaan dan solidaritas merupakan perekat dalam kehidupan sosial,” katanya. Melalui literasi media dan informasi, tambah Rachelle, kepercayaan informasi akan tumbuh. “Untuk membangun kepercayaan di tengah masyarakat yang semakin berkembang dinamis, maka harus menggunakan media sosial secara bertanggung jawab,” imbuhnya.

Tak ketinggalan, Development Communication Xavier University - Esteward D. Carcosia menerangkan kerentanan terjadinya disinformasi di Filipina. “Pengguna fasilitas publik dan ibu rumah tangga rentan menjadi korban. Masa Pemilu yang baru saja selesai, turut membuat Filipina rentan pada disinformasi,” terangnya. Esteward menegaskan pentingnya strategi komunikasi untuk memerangi disinformasi. “Pengecekan informasi menjadi penting untuk mengetahui kebenaran informasi. Kampanye dan manajemen media sosial juga menjadi bagian penting. Kita harus berubah jadi lebih kreatif karena disinformasi juga berubah setiap waktu,” tandasnya. (um/rz)


Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya