GELAR KULIAH TAMU, PRODI TEKNIK ELEKTRO UNTAG SURABAYA BAHAS PENTINGNYA ENERGI TERBARUKAN DI INDONES

Senin, 04 April 2022 - 14:00:51 WIB
Dibaca: 432 kali

GELAR KULIAH TAMU, PRODI TEKNIK ELEKTRO UNTAG SURABAYA BAHAS PENTINGNYA ENERGI TERBARUKAN DI INDONES

Untuk mendorong transisi energi menuju netral karbon atau net zero emission (NZE) maka pengembangan energi terbarukan harus diprioritaskan. Hal ini yang menjadi topik dalam Kuliah Tamu Prodi Teknik Elektro Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Selasa, (22/03). Tema kuliah tamu, ‘Paving The Way For Green Future Through Solar Energy And Building’, yang digelar secara hybrid di Gedung Graha Widya lt.2 dan diikuti oleh mahasiswa lintas semester. Kegiatan yang dimoderatori oleh salah satu Dosen Prodi Teknik Elektro Untag Surabaya – Izzah A. Wardah, S.ST., M.Eng.Sc. menghadirkan tiga pemateri dari Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI).

Turut mengundang Dekan Fakultas Vokasi Untag Surabaya - Ir. Gatut Budiono, M.Sc.. Dalam sambutannya, Gatut menyampaikan bahwa saat ini kita di era yang menghadirkan kemudahan untuk menuntut kita bisa belajar dengan cepat dan tepat. “Kita tahu di era sekarang ini semuanya berkembang dengan cepat, belum selesai menguasai satu titik sudah dituntut untuk bisa belajar titik lain. Seperti saat ini, kuliah tamu menjadi terobosan agar kita mendapat manfaat dan arahan dari ketiga pemateri,” ujarnya. Dia juga menekankan bahwa kuliah tamu ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa agar bisa berkompetisi di dunia industri dan usaha di bidang energi terbarukan.

Pemateri pertama, Prof. Dr. Arya Rezavidi – Ketua Dewan Pakar AESI menyebutkan pemanfaatan energi terbarukan khususnya energi surya penting untuk diprioritaskan. “Pemerintah memiliki target untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Saat ini ketergantungan paling besar pada minyak bumi dan batu bara, sementara jenis energi ini adalah energi yang suatu saat akan habis,” terangnya. Lebih lanjut lagi dipaparkan bahwa target lain dari pemerintah yakni mengurangi emisi karbon menjadi net zero emission. Artinya emisi yang dikeluarkan oleh jenis fosil jika dijumlahkan dengan jenis dari energi terbarukan emisinya menjadi 0. “Bukan berarti tidak menghasilkan emisi tetapi secara total di akumulasikan menjadi 0,” paparnya.

Menurutnya, jika ingin mengembangkan energi surya di Indonesia, perlu adanya partisipasi dari industri lokal. “Karena kita ingin mengembangkan secara terintegrasi antara pemanfaatan energi surya dan pertumbuhan industri PLTS,” tutur Prof. Arya. Selama ini proyek energi surya masih bergantung pada bantuan pemerintah, untuk itu AESI melihat ada potensi lain dengan pemanfaatan atap, baik perumahan, industri, maupun bangunan komersial. “Ini juga membantu pemerintah dalam mengurangi emisi karbon tadi,” terangnya.

Pemanfaatan energi juga di praktekan oleh pembicara kedua - Diwangkoro Muhammad Dolaputra, B.Sc., M.Sc., yang bekerja di PT. Synkrona Enjiniring. Diwangkoro mengaku sedang bekerjasama dengan AESI dalam melakukan studi kelayakan untuk pembangunan PLTS di industri maupun kampus. “Kita survey apakah di industri dan kampus dapat dipasang panel surya, dan berapa kilowatt yang bisa terpasang di fasilitas tersebut,” paparnya.

Kuliah tamu ditutup dengan pemateri ketiga yakni Ir. Dicky Edwin Hindarto, dia memaparkan emisi harus dihitung berdasarkan metodologi yang telah disepakati bersama. “Kalau kita bicara penurunan emisi green energy biasanya rumus dasarnya adalah penurunan emisi = business as usual emission – project emission. Contohnya adalah ketika kita menerapkan panel surya, scopenya dikurangi listrik setelah pasang panel surya, itu adalah hasilnya,” papar Anggota Dewan Pakar AESI. Metodologi yang telah disebutkan tadi bertujuan untuk memberikan jaminan bahwa setiap penurunan emisi adalah sifatnya setara dan di Indonesia ada metodologi secara global maupun internasional. “Setiap metodologi itu ada egibility criteria, jika salah satu tidak terpenuhi maka metodologi itu tidak bisa terpakai,” jelasnya. (oy/rz)

Sumber : https://untag-sby.ac.id/web/beritadetail/gelar-kuliah-tamu-prodi-teknik-elektro-untag-surabaya-bahas-pentingnya-energi-terbarukan-di-indonesia.html


Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya